Inilah deretan contoh puisi Kemerdekaan Indonesia. Pembacaan puisi bisa menjadi alternatif untuk tampil atau dipersembahkan saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Di dalam puisi tentang Kemerdekaan, bisa tentang membangun semangat kemerdekaan hingga membangkitkan jiwa nasionalisme.
Selain untuk perayaan, pembacaan puisi juga bisa digunakan untuk perlombaan. Indonesia adalah tempatku dilahirkan Akan tetapi perjuangan para pahlawan yang membuat Indonesia menjadi merdeka sangatlah tak mudah Merdeka atau mati demi mengusir para penjajah di Indonesia Walaupun memakai senjata bambu runcing dapat dimenangkan karena kegigihanmu
Tak akan sia sia kau tumpahkan darahmu untuk Indonesia Karena aku akan menjaga Indonesia selama – lamanya Terima kasih pahlawanku karena kau telah berjuang untuk Indonesia menjadi merdeka dan aman dari penjajahan Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan Sebuah harga yang harus dibayar Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa Semi terwujudnya satu kata Merdeka Detik ini bangsa kita telah merdeka Detik ini Indonesia telah merdeka Bangsa besar telah lahir Terwujud dengan semangat para pejuang Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata Serta jiwa jiwa yang terkorbankan Demi satu kata Merdeka
Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran Darah segarmu merasuk ke dalam sela sela tanah air Dengan bangga jenazahmu tersenyum Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati Semua demi satu kata merdeka Bila kecil kalian belajar mengeja nama Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa? Maka dari sini kita memang berbeda Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan
Maka kita berbeda Aku pun belajar cara mengeja Merangkai huruf huruf gandeng menggandeng menjadi sebuah kata Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama E R mer D E de K A ka Itu yang kami eja Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama Nama hanya gambarkan saya Tapi merdeka untuk seluruh bangsa
Tidak ada pilihan lain Kita harus berjalan terus Karena berhenti atau mundur Berarti hancur Apakah akan kita jual keyakinan kita Dalam pengabdian tanpa harga Akan maukah kita duduk satu meja Dengan para pembunuh tahun yang lalu Dalam setiap kalimat yang berakhiran "Duli Tuanku ?" Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama Dan bertanya tanya, inikah yang namanya merdeka Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan Dan seribu pengeras suara yang hampa suara Tidak ada lagi pilihan lain Kita harus berjalan terus Terbanglah Indonesia Terbang ke langit bebas Gapai bintang hingga jauh melambung Tunjukkan pada dunia merah putihmu
Terbanglah Indonesia Takkan ada yang bisa mengikatmu Juga mengurungmu Kita bukan jangkrik di dalam kotak Kita bebas merdeka Terbanglah indonesia Terbanglah kemana kau ingin terbang Lihatlah kemana kau ingin lihat Cintailah apa yang kau ingini Kebebasan bersandar di raga kita Karena kita merdeka Terbanglah Indonesia Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat Bangsa yang menghargai perdamaian Tapi bukan berarti bisa diam jika kebebasan kita di renggut Takkan kita biarkan hak kita di injak injak
Terbanglah Indonesia Di ujung samudera kedamaian kita memuncah Berdiri di atas gunung Kita jaga laut kita kita jaga bumi kita Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima Malam malam penuh pertarungan Kemana siang kami, tak kembali Malam menjadi semakin pekat, dan semakin keruh permasalahannya Diskusi yang tidak kunjung berakhir Penat, lelah, kami terus beradu mulut Memaki, tanpa ada benci dalam hati Hanya untuk satu kata sepakat yang begitu alot
Untuk kalimat yang tertahan Kesepakatan yang tidak kunjung usai Untuk tanah air yang kian lelah akan penjajah Merdeka adalah harga mati yang harus segera di bayar sah Aku tak ingin melihat bangsaku Kalah tersungungkur oleh waktu Aktu tak ingin melihat bangsaku Jatuh tenggelam ke dalam kehancuran
Dengan tekad setinggi langit Untuk tanah ini aku rela berkorban Disaat percaya diriku menyusut Disaat itulah semangatku semakin berkobar Selama mentari masih menyinari dunia Aku takkan berhenti sedetik pun Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku Bersatulah wahai penerus bangsa Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati
Harapanku akan selalu mengiringi Untuk tanah negeri ini setiap hari Aku tidak ingin lagi Melihat ibu pertiwi tersiksa hati Menatap merah putih Melambai dan menari nari di angkasa Kibarannya telah banyak menelan korban nyawa dan harta benda Berkibarnya merah putih Yang menjulang tinggi di angkasa Selalu teriring senandung lagu Indonesia Raya Dan tetesan air mata
Dulu, ketika masa perjuangan pergerakan kemerdekaan Untuk mengibarkan merah putih harus diawali dengan pertumpahan darah Pejuang yang tak pernah merasa lelah untuk berteriak : Merdeka! Menatap merah putih Adalah perlawanan melawan angkara murka Membinasakan penindas dari negeri tercinta Indonesia Menatap merah putih Adalah bergolaknya darah demi membela kebenaran dan azasi manusia Menumpas segala penjajahan di atas bumi pertiwi
Menatap merah putih Adalah kebebasan yang musti dijaga dan dibela Kibarannya di angkasa raya Berkibarlah terus merah putihku dalam kemenangan dan kedamaian Indonesia adalah negara kaya Negara penuh budaya Negara yang selalu jaya Di setiap generasinya Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua Penjajahan dimana mana Perjuangan melawan penjajah durjana Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air Saksi bisu perjuangan bangsa Dengan satu keinginannya Tekad kuat untuk Merdeka! Merdeka, Merdeka, Merdeka! Hari Itu Bangsaku Bahagia 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara
Andai kau mengerti bangsa ini sekarang Mungkin senyumu akan menjadi tangismu Mungkin tawamu akan menjadi sedihmu Wahai pahlawanku Maafkan kami yang tak bisa memperbaiki Negara yang merana ini Tapi kami akan berjanji padamu Merebut kembali kemerdekaan yang hakiki itu Perjuangan dulu menjadi bangsa yang bermartabat Yang sejahtera abadi selamanya Di saat ini hingga nanti