Aparat gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi empat jenazah pekerja Jalan Trans Papua Barat yang diserang oleh TPNPB, di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni. Empat jenazah tersebut dievakuasi ke RSUD Teluk Bintuni. Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, proses evakuasi para korban yang meninggal berjalan lancar dan semua tim kembali dengan selamat.
"Tim yang dipimpin Kapolres dan Dandim 1806/Teluk Bintuni berhasil mengevakuasi semua korban, termasuk empat orang yang meninggal dunia," ujarnya. Namun masih ada satu korban yang berjenis kelamin perempuan yang masih dalam pencarian. "Dari empat korban tewas, jasad dua di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar beserta kendaraan truk," ungkapnya.
"Keempat korban itu juga mengalami banyak luka bacok akibat sabetan senjata tajam." Sementara, untuk satu korban yang mengalami luka tembak di lengan bagian kanan, langsung mendapat perawatan medis. Sebelumnya, empat pekerja jalan tewas dalam aksi brutal yang dilakukan oleh TPNPB, pada Kamis (29/9/2022).
Mereka adalah Abas (52) tinggal di Sorong, Yafet (50) Sorong, Darmin (46) Bintuni dan Armin (43 thn) asal Sorong. Keempat korban adalah bos, operator alat berat dan sopir truk. Sementara 9 pekerja jalan trans Bintuni Maybrat, Papua Barat lainnya dilaporkan selamat dari insiden tersebut.
Sedangkan seorang lagi belum diketahui keberadaannya, yakni Reva, perempuan berusia 28 tahun. Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, jumlah pekerja sebenarnya ada 14 orang. Awalnya, pihaknya hanya mendapatkan informasi terkait pekerja jalan trans berjumlah 12 orang.
"Ada 6 orang saat kejadian mereka langsung menyelamatkan diri ke pos," ujar Adam, Jumat (30/9/2022). Keenam orang itu yakni, Kusnadi (30) tinggal di Meyado, Remon Ulimpa (26) Sorong, Irson (42) Sorong, Agung (18) Sorong, Muksin Rambe (49) Bintuni dan Ruslan (33) asal Pinrang. Ruslan, seorang korban yang terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan.
"Ada tiga orang yang menyelamatkan diri berpisah di Sungai Majnik ke arah Kampung Maghti," tuturnya. Mereka yang ke sungai yakni, Sitinjak (25) Sorong, Om Kumis (55) Pinrang dan Halim (20) tinggal di Sorong. Sementara, Adam mengaku, hingga kini masih ada seorang korban yang belum diketahui nasibnya.
"Ada satu orang perempuan bernama Reva (28) tinggal di Sorong, namun sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," ucap Adam. Ia mengaku, hingga kini pihaknya telah mengantongi nama nama pelaku berdasarkan keterangan dan data. "Kapolda sudah memerintahkan jajaran agar terus memburu dan menangkap pelaku agar bertanggungjawab atas perbuatannya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 12 pekerja jalan trans Papua Barat (Bintuni Maybrat) diserang di wilayah Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni, Kamis (29/9/2022) sekira pukul 18.20 WIT. Pelaku diduga merupakan bagian dari militan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Empat korban dikabarkan tewas tertembak.
Menyangkut informasi ada empat pekerja yang dibunuh di lokasi, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan lebih lanjut. "Kita dapat video penembakan empat orang pekerja, namun masih sedang didalami terkait itu," jelasnya. Pasalnya, hingga semalam pihaknya belum mendapatkan informasi update terkait empat pekerja ditembak.
"Pastinya satu pekerja yang ditembak dan kalau empat orang lain sampai saat ini saya masih dalami," pungkasnya. Selain itu, terdapat sebuah rekaman suara yang menyebut kelompok separatis telah menembak empat orang pekerja jalan. Mereka beralasan, penyerangan itu lantaran terdapat senjata tabung dan 12 butir amunisi di lapangan.
Sehingga kelompok separatis langsung mengambil langkah pembunuhan dan penembakan. Pihaknya juga telah membakar dua unit kendaraan truk dan dua eskavator. Mereka mengklaim, aksi brutal itu menewaskan empat pekerja jalan dan tiga orang lainnya luka.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menegaskan tak akan mengembalikan empat jenazah pekerja jalan trans Bintuni Maybrat, Papua Barat yang tertembak. Mereka juga mengancam akan menembak mati siapapun yang datang ke lokasi. "Empat korban mati di tempat dan tiga luka luka, mayat yang dibunuh tidak akan dikembalikan," ujar Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui TPNPB pimpinan Arnoldus Yancen Kocu, Jumat (30/9/2022).
Arnol Yancen Kocu menuturkan, mayat yang telah dibunuh itu tidak boleh diambil oleh pihak musuh. "Mayat kami akan tahan dan kami tunggu yang datang akan ditembak mati di tempat," tegasnya. Hingga kini, keempat jenazah masih di tangan TPNPB Kodap IV Wilayah Sorong Raya.
Tak hanya itu, mereka juga akan mencari pemilik proyek jalan trans Bintuni Maybrat bernama Barnabas Orocomna. "Kalau kita dapat maka langsung kami tembak mati," ujarnya. Sementara itu Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kasus penembakan terhadap empat pekerja jalan Trans Bintuni Maybrat, Papua Barat oleh kelompok separatis.
"Hasil keterangan saksi dan Ditkrimum Polda Papua Barat, benar bahwa korban empat meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi. Kejadian itu masih satu rangkaian dari kejadian penembakan di jalan trans Bintuni Maybrat Papua Barat. "Kita sudah kirim tim ke lokasi untuk mencari informasi lebih lanjut," pungkasnya.